Jika kamu ingin mampu mencintai orangtuamu, sahabatmu dan pasanganmu dengan lebih baik, maka yang diperlukan adalah hubungan yang lebih baik dengan Tuhan. Penuh Harapan Kutipan dari buku " Single Searching for Love " halaman 21.
Postingan
Menampilkan postingan dari Mei 28, 2023
BERSUKACITA SENANTIASA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sabtu, 3 Juni 2023 Renungan Pagi Filipi 4:4 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! BERSUKACITA SENANTIASA Bersukacita selalu menemukan alasan untuk bergembira dan selalu melihat sisi baik dari setiap hal. Manusia yang selalu mencari kesenangan dan kesenangan (happy-happy semata) bukanlah kesenangan yang sepenuhnya tetapi bisa mengarah ke pesta pora. Hidup terdiri dari susah dan senang; tetapi kegembiraan lebih tinggi dari semuanya itu karena kegembiraan tidak ditunjang oleh kesenangan duniawi dan tidak dialihkan oleh hal-hal kehidupan sehari-hari. Sukacita adalah panggilan untuk menjadi rendah hati bersyukur atas masalah baik dan dalam kesungguhan berserah diri kepada kuasa Tuhan dalam masalah sulit. Suka cita itu adalah sikap hidup dan bukan respon situasional. Bersukacita diberikan Tuhan di dalam iman akan keberadaan Allah setiap waktu dan tempat. Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-l...
Allah Diam? Tentu Tidak!
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Santapan Harian Allah Diam? Tentu Tidak! Ayub 23-24 Masalah tidak akan pernah habis dalam kehidupan manusia. Sering kali kita diperhadapkan pada dua pilihan: kebenaran firman Tuhan atau kenyataan hidup yang begitu jelas di depan mata. Ada begitu banyak pertanyaan yang muncul di dalam benak Ayub. Ia sadar betul bahwa imannya kepada Allah bukanlah iman yang dangkal. Bahkan, ia sangat yakin bahwa Allah tahu seberapa besar ketaatan dan kesalehannya ( 23:10-12 ). Di tengah penderitaan, ia masih memiliki keyakinan akan kuasa dan kedaulatan Allah ( 23:13-17 ). Ia ingin mendapatkan jawaban untuk segala pertanyaannya, tetapi Allah seakan-akan bersembunyi dan tak bersuara. Begitu pula di dalam pasal berikutnya, kita dapat melihat kebingungan Ayub. Orang fasik yang jelas-jelas hidup dalam dosa dan kejahatan memang pantas untuk dihukum oleh Allah ( 24:2-24 ). Lalu, mengapa ia mengalami nasib yang sama? Terkadang Allah mengizinkan kita untuk mengalami hal serupa. Ada begitu banyak...
Tetapi Ia selalu menunggu kita kembali
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Apa yang kita anggap hanya sebagai pelanggaran-pelanggaran kecil sebenarnya dipandang sebagai dosa yang menjijikan dihadapan Tuhan Yang Maha Suci. Akan tetapi ketahuilah bahwa sebesar apapun dosa kita Ia selalu menunggu kita datang kepada-Nya, memohon ampun dan mau kembali kepada-Nya, datang dan hidup menurut kehendak-Nya, dan mau dituntun oleh-Nya dalam langkah hidup kita oleh karena kita lemah. Kiranya Kasih Karunia Tuhan kita Yesus Kristus tetap menyertai dan menuntun kita dengan Roh-Nya yang Kudus, Kini dan Selamanya. AMIN..! Penuh Harapan