Renungan Hari Ini

Renungan Hari Ini

Selasa, 12 September 2023

Ulangan 8:2-3, 16-18 (TB) 

2) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

3) Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

16) dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

17) Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.

18) Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.


Dari Ulangan pasal 8 kita mengetahui bahwa, seperti halnya Bangsa Israel di padang gurun, proses kehidupan kita (yang di izinkan terjadi) juga bertujuan untuk mengajarkan kerendahan hati kepada kita. Ada kalanya, disadari atau tidak, kita mengandalkan kekuatan pribadi dan lupa, baik untuk mengandalkan Tuhan maupun mengingat jasa-jasa Tuhan didalam kehidupan kita. Namun proses kehidupan yang boleh terjadi mengingatkan kita kembali untuk menjadi rendah hati. Untuk mengenali keterbatasan dan kebergantungan kita kepada dukungan Tuhan sebagai satu-satunya sumber dan pusat kehidupan kita. Kerendahan hati juga membuat kita menyadari, segala sesuatu yg kita miliki semata-mata merupakan karunia dari Allah.

Kesadaran dalam kerendahan hati ini lah yang berperan dalam proses keselamatan kita. Didalam Alkitab dikatakan:

Mazmur 149:4 (TB) Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Mengingat betapa pentingnya peranan kerendahan hati dalam keselamatan umat manusia, Tuhan Yesus Kristus bahkan secara langsung mengajarkan kerendahan hati. Dituliskan dalam Alkitab: 


Matius 11:29 (TB) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Ayat ini menegaskan kepada kita semua, bahwa kerendahan hati adalah sebuah karakter yg dapat dipelajari dari teladan Tuhan Yesus Kristus sendiri

Jika, kerendahan hati dapat dipelajari dari Tuhan Yesus Kristus, artinya kerendahan hati adalah sesuatu yg dapat dilatih dalam suatu proses. Di dalam Ulangan pasal 8, adapun segala proses tersebut adalah segala hal yang di izinkan oleh Tuhan terjadi dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi. Lalu, jika kerendahan hati adalah sebuah karakter, maka kerendahan hati tercermin dari sikap.

Berikut adalah ciri-ciri kerendahan hati menurut Alkitab seperti dikutip dari buku Pendidikan Agama Kristen karya Pdt. Janse Belandina (dari kumparan.com) :

1. Takut akan Tuhan dan menggantungkan hidup pada-Nya.

2. Taat kepada Tuhan dan melakukan perintah/ajaran-Nya.

3. Menghindari pemegahan diri sendiri tidak menyombongkan diri.

4. Menghargai kelebihan orang lain.

5. Menyadari kelemahan diri.

6. Menghargai talenta yang Tuhan berikan dan dipakai untuk menolong orang lain dan berpartisipasi dalam komunitas gereja.

7. Bersedia menolong orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih.

Semua ciri-ciri yg telah dipaparkan juga menjelaskan bahwa kerendahan hati itu mengajarkan kita untuk memiliki hubungan yg berintegritas baik dengan Tuhan maupun sesama. Dan semua hal-hal tersebut ternyata juga mendukung kita dalam mewujudkan kasih secara konkret kepada Tuhan maupun sesama.

Demikianlah kerendahan hati merupakan suatu hal yang penting, karena tidak hanya berperan dalam proses keselamatan namun juga membantu kita dalam mengerjakan keselamatan itu sendiri dan menjaga kualitas hubungan kita, baik dengan Tuhan maupun sesama.


Meskipun dosa adalah warisan dan akar dari kecenderungan kita untuk bersikap tegar tengkuk seperti bangsa Israel, namun seperti halnya keselamatan merupakan pilihan, kita juga dapat memilih untuk bersyukur atas setiap proses hidup kita dan memandangnya sebagai momentum untuk mempelajari kerendahan hati melalui pribadi Juru Selamat kita, Tuhan Yesus Kristus.

Selamat menjalani aktivitas hari ini semuanya. Tuhan Yesus Kristus selalu memberkati kita semua.

Komentar

Postingan lain

KASIH YANG SEUTUHNYA

HIDUP DALAM SUKACITA DAN PENGHARAPAN YANG MELIMPAH