Matius 25:40 berkata: “Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Ayat ini mengingatkan kita bahwa kasih dan pelayanan kepada sesama bukan sekadar tugas sosial, melainkan ibadah kepada Tuhan sendiri. Kristus mengidentifikasikan diri-Nya dengan mereka yang paling kecil, paling lemah, dan paling hina di mata dunia. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering lebih mudah memperhatikan orang yang kita anggap penting, berpengaruh, atau dekat dengan kita. Namun Yesus mengajarkan kita untuk menaruh hati kepada mereka yang terlupakan, miskin, sakit, terpinggirkan, dan kesepian. Saat kita menolong, mendengar, menghibur, dan berbagi dengan mereka, kita sedang menyentuh hati Kristus sendiri. Renungan ini mengajak kita untuk mengukur iman kita bukan hanya dari doa atau ibadah yang kita lakukan, tetapi juga dari kepedulian nyata kepada sesama. ...
Roma 12:2 menegaskan bahwa kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi harus mengalami pembaharuan budi supaya dapat membedakan mana yang baik, berkenan kepada Allah, dan sempurna. Bagi anak muda, ayat ini sangat penting karena kita hidup di tengah dunia yang penuh dengan godaan, tren, dan standar yang seringkali bertentangan dengan Firman Tuhan. Dunia mengajarkan kesenangan sesaat, egoisme, bahkan cinta yang salah arah. Tetapi sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk hidup berbeda — bukan karena kita lebih hebat, tetapi karena kita sudah ditebus oleh kasih Kristus. Dalam hubungan cinta dan persahabatan, pembaharuan budi sangat diperlukan. Dunia sering mengukur cinta hanya sebatas perasaan atau fisik, tetapi Tuhan menghendaki cinta yang tulus, setia, dan murni. Begitu pula dalam persahabatan, dunia bisa saja mendorong kita untuk mencari teman hanya demi keuntungan atau kesenangan, tetapi Kristus mengajarkan kasih yang rela berkorban dan setia. Dengan pikiran ya...
Yohanes 3:36 menegaskan bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan memperoleh hidup yang kekal. Namun, ayat ini juga memberikan peringatan yang jelas bahwa mereka yang menolak atau tidak taat kepada-Nya tidak akan melihat hidup, melainkan berada di bawah murka Allah. Bagi anak-anak muda, pesan ini sangat relevan karena di usia ini kita sering mencari arah, tujuan, dan identitas hidup. Dunia menawarkan banyak jalan yang terlihat menarik, tetapi hanya Yesus yang memberi jaminan hidup kekal. Percaya kepada-Nya bukan hanya sekadar pengakuan di bibir, tetapi juga komitmen untuk hidup taat dan berjalan bersama-Nya setiap hari. Dalam hubungan cinta dan persahabatan, ketaatan kepada Kristus menjadi dasar yang kokoh. Cinta yang sejati tidak hanya bertumpu pada perasaan, tetapi juga pada kebenaran Firman Tuhan. Begitu pula persahabatan yang sehat bukan hanya tentang kesenangan bersama, tetapi tentang saling menolong untuk semakin dekat dengan Kristus. Ketika kita menempatkan...
Komentar
Posting Komentar