HIDUP DALAM KASIH
Kasih adalah inti dari ajaran Kristus, dan dalam 1 Yohanes 4:11 kita diingatkan bahwa kasih yang telah kita terima dari Allah harus menjadi dasar dalam hubungan kita dengan sesama. "Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." Ayat ini bukan sekadar perintah, tetapi sebuah panggilan untuk meneladani kasih Allah yang tanpa syarat.
Allah tidak menunggu kita untuk menjadi sempurna sebelum mengasihi kita. Kasih-Nya diberikan dengan penuh kemurahan dan kesabaran, meskipun kita sering gagal. Kasih yang sejati bukan hanya tentang kata-kata, tetapi diwujudkan dalam tindakan—mengampuni, memahami, dan berbuat baik kepada orang lain, bahkan ketika itu tidak mudah.
Di dunia yang penuh dengan perpecahan, kepedulian dan empati menjadi semakin langka. Namun, sebagai anak-anak Tuhan, kita dipanggil untuk membawa terang kasih di tengah kegelapan. Ketika kita mengasihi, kita sedang mencerminkan karakter Allah kepada dunia. Saling mengasihi bukan hanya tentang memberi kepada mereka yang sudah dekat dengan kita, tetapi juga kepada mereka yang mungkin sulit untuk dikasihi.
Hari ini, mari kita bertanya pada diri sendiri: apakah kita sudah mencerminkan kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita bersedia mengampuni, mendukung, dan membantu tanpa mengharapkan balasan? Kasih yang sejati adalah kasih yang berkorban, yang tetap bertahan dalam setiap keadaan.
Biarlah kasih Allah yang telah memenuhi hati kita, menjadi sumber kekuatan untuk mengasihi sesama. Dengan demikian, kita bukan hanya menaati perintah Tuhan, tetapi juga menjadi alat kasih-Nya di dunia ini. Amin!
#KasihAllah #HidupDalamKasih #PanggilanMengasihi #SalingMengasihi #FirmanTuhan #ImanKristen #PenuhHarapan #PenuhHarapanOfficial
Komentar
Posting Komentar